Jong BATAK: Kematian Sondang, GMNI Manado Turun Demo
KOEAT KARENA BERSATOE, BERSATOE KARENA KOEAT

navigasi

Senin, 12 Desember 2011

Kematian Sondang, GMNI Manado Turun Demo




Aksi bakar diri yang dilakukan di depan Istana Presiden oleh Sondang Hutagalung menuai simpatik dari puluhan pemuda yang mengatasnamakan organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).






Organisasi yang memiliki Idiologi Marhaenis itu, melakukan aksi di beberapa tempat masing-masing di Polda dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, Senin (12/12).

"Aksi ini adalah langkah solidaritas dari Presidium GMNI, DPC GMNI Manado, Bitung, Minahasa, Minahasa Utara. Kami menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya kawan seperjuangan Bung Sondang Hutagalung atas aksi bakar diri," kata Clance Kumaat, sekertaris DPC GMNI Manado pada orasinya di depan kantor DPRD Sulut.

Dikatakannya, tindakan dari Sondang yang juga ketua perhimpunan pemuda Marhaen dan merupakan mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), adalah sebagai bentuk protes anak bangsa terhadap kondisi yang terjadi di Republik Indonesia.

"Pengorbanan bung Sondang sepatutnya membuka mata dan hati pemerintah khususnya presiden SBY bahwa cara pemerintah mengelola negara ini telah menyimpang dari cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945," tuturnya.

Pemerintah harus segera berbenah dan kembali pada tujuan awal di didirikannya republik Indonesia yakni kebijakan dan pembangunan harus ditujukan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. "Jika tidak SBY dan Budiono dan antek-anteknya harus mundur. Berapa banyak lagi yang harus frustasi karena keadaan negeri ini," tuturnya.

Menurutnya, kepemimpinan SBY dan Budiono telah gagal. Pasangan yang diusung partai Demokrat itu hanya selalu membuat masyarakat kecil semakin menderita dan sengsara. "Kita bisa lihat, kelangkaan BBM yang semakin merajalela hingga membuat masyarakat kecil menderita. Kelangkaan minyak tanah yang membuat masyarakat kecil," ujarnya.

Di DPRD Sulut, aksi tersebut pun diterima oleh Albert Artur Kotambunan dari partai PDS. Dirinya pun menyampaikan bahwa aksi GMNI dan seluruh aspirasinya akan dibahas. "Ini akan menjadi koreksi untuk pimpinan pusat," ucapnya.

Namun demikian, lanjutnya, aksi dari GMNI jangan hanya retorika saja tapi harus ada konsep dan solusi agar pimpinan dapat mengambil langkah tepat.

"Pemerintah pastinya tak mau menyengsarakan masyarakat. Oleh karena itu kalian harus berikan konsep jelas. Kami sebagai anggota DPRD juga siap berdiskusi dengan kalian," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar